Rumus IF Excel termasuk dalam kategori fungsi logika (logical function) pada excel. Cara paling mudah menggunakan rumus ini adalah gunakan logika mu. Hukum JIKA — MAKA berhubungan erat dengan rumus IF ini. Show
Penting! Penulisan seluruh rumus pada excel menggunakan operator pemisah antara setiap pernyataan, dapat berupa tanda koma (,) atau titik koma (;). Sesuaikan operator pemisah yang Anda gunakan. Saya menggunakan tanda koma (,). Jika Anda belum yakin, silahkan Pahami Panduan Koma Menjadi Titik Excel Dalam praktiknya, ada banyak sekali cara menggunakan Rumus / Fungsi IF Excel ini. Misalnya seperti Rumus IF Excel Tungal, Bertingkat bahkan menggabungkan Fungsi IF dengan Fungsi lainnya seperti AND, OR, VLOOKUP dll. Pada Panduan ini, Anda akan mempelajari semua cara penggunaan Fungsi IF ini yang Saya rangkum dalam beberapa contoh berbeda. Harap pahami setiap tahap demi tahap untuk mendapatkan pemahaman yang sempurna. Aturan Penulisan Rumus IF ExcelJika Anda ingin menjadi Ahli dalam menggunakan Fungsi IF, maka Memahami Aturan Penulisan Rumus IF = WAJIB Pada dasarnya, Rumus IF adalah sebuah fungsi pada Ms. Excel untuk melakukan pengecekan, membandingkan, lalu menentukan pilihan ketika suatu kondisi / syarat telah terpenuhi. Fungsi IF excel ini berguna untuk menguji suatu data berdasarkan kriteria dengan pilihan Benar (True) atau Salah (False). Note: True: hasil jika kriteria terpenuhi. False: hasil jika kriteria tidak terpenuhi Minimal rumus IF harus terdiri dari pernyataan logika JIKA — MAKA. Kedua pernyataan tersebut harus tersedia. Selain itu, pernyataan logika alternative boleh Anda gunakan ataupun tidak (tergantung bagaimana data Anda). Tulis Fungsi / Rumus IF: Terdapat 3 argument rumus IF yang artinya sebagai berikut:
Ke tiga argument tersebut (Logical_Test, Value_IF_true dan Value_IF_false) bisa berupa sebuah nilai (ketik manual) / cell / rumus tertentu, baik dalam sheet yang sama maupun berbeda. Artinya, Anda juga bisa menggabungkan Rumus IF dengan rumus-rumus lainnya. Sedikit saran, pahami terlebih dahulu beberapa contoh menggunakan Rumus IF Tunggal berikut sebelum Anda menggunakan Rumus IF Bertingkat ataupun menggabungkan Rumus IF dengan rumus-rumus Excel lainnya. Cara Menggunakan Rumus IF TunggalPertama-tama Rumus IF Tunggal artinya adalah satu. Artinya, Anda akan menggunakan 1 buah Rumus IF tanpa menggabungkannya dengan rumus IF ke 2, 3 dan seterusnya. Rumus IF tunggal bisa Anda gunakan untuk menentukan 1 dari 2 persyaratan seperti contoh gambar berikut: Dalam contoh ini, Kita akan menentukan mata kuliah mana yang masuk dalam kategori LULUS. Perhatikan syarat yang Saya gunakan:
Cara Menggunakan Rumus IF (time) 1 menit. Berikut cara menggunakan rumus IF untuk melihat apakah nilai mata kuliah tersebut masuk dalam kategori lulus atau tidak.
Note: Ini hanya contoh paling sederhana. Mungkin Anda menemukan beberapa erorr atau memiliki tujuan lain. Mulai dari sini, mari kita pahami lebih lanjut tentang Fungsi IF ini. #1 Rumus IF untuk Data TeksJika Anda ingin mengutip sebuah data berupa teks seperti LULUS, GAGAL, LIMA dan sebagainya ke dalam argument rumus Excel, maka teks tersebut wajib menggunakan kutip 2 menjadi “LULUS”, “GAGAL”, dan “LIMA”. Perhatikan contoh berikut: Gambar di atas memberikan contoh untuk mengutip teks kedalam argument rumus. Saya menggunakan fungsi =IF(A2=5,”Lima”,6). Lihat, argument value_if_true “Lima” menggunakan data berupa teks. Anda harus memberikan tanda kutip 2. Jika tidak, Excel akan memberikan hasil Pesan Error #NAME? seperti Cell B3 #2 Rumus IF untuk Data AngkaPada Excel, ketika Anda mengutip sebuah angka atau pun cell kedalam argument rumus, Anda tidak perlu memberikan tanda kutip 2 seperti “27” dan “C5“. Kecuali jika Anda ingin Excel menganggap nilai tersebut sebagai teks. Sementara untuk data berupa angka, Anda tidak perlu mengapitnya dengan tanda kutip 2 seperti Rumus pada Cell B6 dan B7. Kok bisa ? Karena Excel sudah mengenali data tersebut sebagai angka. #3 Rumus IF untuk Data CellContoh ini menunjukkan Rumus IF yang mengambil hasil dari data dalam sebuah cell. Tujuan rumus IF tersebut adalah, jika Kolom A berisi A, maka 100. Jika bukan berisi A, maka 80. Cell B10 dan B11 menunjukkan penggunaan yang benar dengan Rumus masing masing B10 =IF(A10=”A”,B17,B18) dan B11 =IF(A11=”A”,B17,B18) Perhatikan argument logical_test terdapat data berupa Teks yaitu A10=“A” dan A11=“A”. Dengan memberikan kutip 2, Excel mengerti bahwa data tersebut berupa teks. Coba lihat Rumus pada Cell B12 menunjukkan penggunaan yang salah karena tidak mengapit data teks pada logical test =IF(A12=A,B17,B18) Selanjutnya, lihat argument value_if_true dan value_if_false. Kedua argument tersebut berisi sebuah reference cell yaitu B17 dan B18. Untuk data seperti ini, “Jangan apit dengan kutip 2”. Sedangkan rumus pada Cell B13 menunjukkan penggunaan yang salah karena mengapit data berupa cell reference =IF(A13=”A”,“B17“,“B18“) #4 Rumus IF Beda SheetMenggunakan Rumus IF untuk beda (antar) sheet sama saja dengan rumus lainnya. Anda akan melihat nama Sheet (ke 2 / 3 dan seterusnya) diterapkan kedalam argument rumus. Misalnya seperti contoh berikut: Penting! Saya menggunakan fitur View Multiple WorkSheet untuk melihat banyak sheet secara bersamaan. Fitur ini sangat memudahkan penggunaan rumus beda sheet. Jika Anda belum tahu caranya, silahkan pelajari Panduan View Multiple WorkSheet Excel Seperti yang Anda lihat, Saya memiliki 3 Sheet. Nama Sheet 1 = BedaSheet1, Sheet 2 = Beda Sheet2, dan Sheet 3 = Rekap IF. Kemudian, pada Cell C1, Saya menggunakan Rumus IF berikut: Tulis Fungsi / Rumus IF: Artinya: Lihat argument pada rumus tersebut. Excel menyertakan nama Sheet sumber sebelum nama cell seperti: =IF(BedaSheet1!A1=”Apel”,‘Beda Sheet2’!C1,”Cek Data”) Namun perlu Anda perhatikan, jika nama sheet mengandung spasi, maka nama sheet dalam argument rumus harus diapit menggunakan kutip 1 ‘…’ seperti nama Sheet: =IF(BedaSheet1!A1=”Apel”,‘Beda Sheet2‘!C1 yang terdapat spasi antara teks “Beda” dengan “Sheet2”. Penting! Aturan penulisan ini merupakan dasar dalam penggunaan Rumus Beda (antar) sheet di Excel. Pembahasan mendalam tentang Rumus Beda Sheet bisa Anda pelajari pada Panduan 3D Reference Excel #5 Rumus IF Pada Format Table BernamaKetika Anda menggunakan Format Tabel Bernama, maka Anda bisa menggunakan Struktur Table sebagai reference dalam argument Rumus. Menggunakan Struktur Table ke dalam reference argument rumus akan membuat rumus Anda lebih mudah dibaca. Penting! Format Tabel Bernama tidak sama dengan Tabel menggunakan Border biasa. Mungkin masih ada beberapa pengguna yang keliru perihal ini. Jadi jika Anda ingin mempelajari tentang Table Bernama, silahkan kunjungi Panduan Membuat Tabel Excel Misalnya, mungkin Anda pernah melihat Rumus IF seperti ini: =IF([@ANGKA]>=70,”LULUS”,”GAGAL”). atau =IF(T_Nilai[@ANGKA]>=70,”LULUS”,”GAGAL”). Jangan bingung dengan argument pada Rumus tersebut. Karena argument [@Angka] dan T_Nilai[@ANGKA] merupakan struktur dalam sebuah tabel. Coba perhatikan gambar berikut: Cell C2 sampai C6 sama-sama menggunakan rumus ini: =IF([@ANGKA]>=70,”LULUS”,”GAGAL”). Begitu juga dengan cell G2 sampai G6 juga menggunakan rumus yang sama: =IF(T_Nilai[@ANGKA]>=70,”LULUS”,”GAGAL”). Meskipun menggunakan rumus yang sama, setiap baris memberikan hasil yang berbeda-beda. Inilah salah satu kelebihan Rumus Terstruktur pada tabel bernama. Namun, penggunaan Rumus Terstruktur juga memiliki aturan penulisan tersendiri. Jangan sampai Anda mendapatkan hasil Error #VALUE! seperti hasil pada Cell G10 sampai G14. Jadi sebelum menggunakan Rumus Terstruktur pada tabel, ada baiknya pahami terlebih dahulu Panduan Structured References Excel Note: Saya harap Anda benar-benar memahami ke 5 contoh di atas sebelum melanjutkan ke contoh berikutnya (IF Bertingkat hingga Menggabungkan Rumus IF dengan rumus-rumus Excel lainnya. Tentang value_if_falseMeskipun value_if_false adalah logika alternative. Namun, dalam penggunaan Rumus IF Tunggal maupun bertingkat, sering terjadi kesalahan pada argument value_if_false ini. Misalnya, seperti contoh rumus IF Tunggal, kita menggunakan 1 logical_test, 1 value_if_true dan 1 value_if_false untuk menguji 2 kriteria yang berbeda. Dalam beberapa keadaan, akan terjadi kesalahan. Coba Anda masukkan 1 atau 2 baris data yang baru pada Row 7 dan 8. Pada Cell B7 Saya isi dengan Teks “Belum Ada” dan Cell B8 dengan angka 257. Kemudian AutoFill atau Copy Paste Rumus IF pada Kolom C untuk Row 7 dan 8. Lihat hasilnya: Ada yang salah bukan ? Kenapa Excel memberikan hasil LULUS untuk Cell B7 dan B8 ? Padahal data tersebut tidak sesuai dengan kriteria yang ada. Coba lihat kembali Rumus IF yang kita gunakan.. Tulis Fungsi / Rumus IF: Artinya: Pertama, Cell B8 yang menjadi logical_test berisi angka 257. Sementara kriteria logical_test pada rumus adalah >=70. Angka 257 lebih besar daripada 70, sehingga Excel memberikan hasil LULUS. Kedua, cell B7 berisi teks “Belum Ada“. Bagaimana bisa nilai Belum Ada masuk kriteria LULUS ? Tentu bukan ini yang Anda inginkan. Namun, Excel menganggap data berupa teks sebagai angka yang jauh lebih besar. Sehingga memberikan hasil LULUS. Untuk mengatasi hal seperti ini, Anda bisa menggunakan Rumus IF Bertingkat “OR” Kriteria karena kita menguji 2 kriteria berbeda “LULUS atau GAGAL”. Atau, alternatif lain, Anda bisa menggunakan Data Validation pada Kolom B untuk membatasi pengisian data dengan syarat kolom tersebut hanya bisa diisi dengan Angka mulai dari 0 sampai 100. Dengan cara ini, maka Rumus IF pada Contoh Pertama bisa Anda gunakan untuk mengatasi permasalahan ini tanpa menggunakan Fungsi IF bertingkat. Penting! Tertarik untuk mempelajari Data Validation ? Silahkan Kunjungi BAB khusus Panduan Data Validation Excel. Cara Menggunakan Rumus IF BertingkatRumus IF bertingkat artinya menggunakan 2 atau lebih Fungsi IF dalam 1 cell. Teknik ini cocok Anda gunakan JIKA memiliki lebih dari 1 kriteria pengujian. Saat ini ada 2 jenis Rumus IF bertingkat yang disebut IF “And” Kriteria dan IF “Or” Kriteria. Kedua jenis tersebut memiliki aturan penulisan yang berbeda-beda. Agar bisa menggunakan Rumus IF bertingkat, perhatikan kembali setiap argument pada Rumus IF: Tulis Fungsi / Rumus IF: Rumus IF ke 2, 3 dan seterusnya bisa Anda masukkan pada argument [value_if_true] dan/atau [value_if_false] rumus IF sebelumnya. Jika Anda memasukkan Rumus IF ke 2 pada argument [value_if_true], maka disebut juga IF “And” Kriteria. Jika pada [value_if_false], maka disebut juga IF “Or” Kriteria. Anda boleh menggunakan “And” kriteria saja, atau “Or” saja ataupun gabungan dari ke duanya. Jika menggunakan “And” dan “Or” kriteria secara bersamaan, maka struktur rumus IF akan menjadi seperti berikut: Tulis Fungsi / Rumus IF: Ingat, IF “And” Kriteria menggantikan argument [value_if_true] dari Rumus IF Pertama (warna biru diganti dengan hijau). Sementara IF “Or” kriteria menggantikan [value_if_false] dari Rumus IF pertama (warna biru diganti merah). Biar semakin paham, coba pelajari satu per satu baik “And” kriteria maupun “Or” Kriteria dari penjelasan berikut: #1 Rumus IF Bertingkat dengan “And” KriteriaNote: “And” kriteria pada contoh ini bukan penggabungan Fungsi IF dengan Fungsi AND. Melainkan menggabungkan 2 atau lebih Fungsi IF untuk pengujian 2 atau lebih Syarat (kriteria) yang saling berhubungan. Perhatikan aturan penulisan Rumus IF “And” Kriteria berikut: Tulis Fungsi / Rumus IF “And” Kriteria: Perhatikan!, Fungis IF ke 2 (warna hijau) dimasukkan pada argument [value_if_true] dari rumus IF pertama (warna biru). Fungsi IF yang ke 2 juga harus berisi 3 argument dasar dari Rumus IF yang sudah Saya jelaskan pada awal Panduan ini yaitu logical_test, [value_if_true] dan [value_if_false]. Sementara itu, argument [value_if_false] dari rumus IF Pertama harus berada pada argument terakhir meskipun Anda menggunakan lebih dari 2 Rumus IF “And” Kriteria seperti berikut: Tulis Fungsi / Rumus IF “And” Kriteria: Lihat, setiap Rumus IF mengisi argument [value_if_true] pada Rumus IF sebelumnya. Seperti IF ke 2 menggantikan [value_if_true] dari IF pertama. Begitu juga dengan IF ke 3 menggantikan [value_if_true] dari IF ke 2 dan begitu seterusnya. Selain itu, Rumus IF ke 2 dan 3 juga memiliki 3 argument dasar (logical_test, [value_if_true], dan [value_if_false]). Dan terakhir argument value_if_false1 dari rumus IF pertama. Jadi jangan lupakan aturan penulisan ini! Contoh Soal Rumus IF Bertingkat “And” KriteriaMudah-mudahan maksud Saya bisa tersampaikan kepada Anda dengan contoh berikut: Pada contoh ini, Siswa hanya dinyatakan LULUS jika memenuhi Standar Nilai Kelulusan Minimal untuk kedua Nilai (MID dan UAS). Jika salah satu Nilai tidak memenuhi Standar Nilai Kelulusan Minimal, maka Siswa dinyatakan GAGAL. Berikut Standar Nilai Kelulusan Minimal:
Anda bisa lihat, ada hubungan (And Kriteria) pada kedua Syarat tersebut yaitu Nilai MID dan UAS yang mana Siswa Harus Memenuhi Syarat Nilai Kelulusan Minimal untuk kedua nilai agar bisa dinyatakan LULUS. Untuk contoh seperti ini, Anda bisa menggunakan Rumus IF “And” Kriteria dengan cara berikut:
Apa Makna Fungsi IF Yang Digunakan ?Sedikit Saya jelaskan tentang Fungsi IF yang digunakan: Tulis Rumus / Fungsi: Artinya: Dengan Rumus ini, pertama-tama Excel akan menguji apakah cell B5>=75 dari logical_test pertama =IF(B2>=75,. Kemudian, apabila pengujian logical_test sesuai kiteria, maka Excel akan memberikan hasil Rumus IF kedua =IF(B2>=75,IF(C2>=80, Karena Rumus IF kedua berada pada value_if_true Rumus IF pertama. Selanjutnya, apabila pengujian logical_test Rumus IF kedua memberikan hasil sesuai kriteria maka Excel memberikan hasil value_if_true dari Fungsi IF kedua =IF(B2>=75,IF(C2>=80,“LULUS”, Namun, apabila pengujian tidak sesuai kriteria, maka Excel menggunakan hasil value_if_false rumus kedua =IF(B2>=75,IF(C2>=80,“LULUS”,“GAGAL”), Apabila Anda tidak mengisi value_if_false untuk fungsi IF kedua, maka Excel akan memberikan hasil FALSE seperti gambar berikut: Selanjutnya, value_if_false terakhir =IF(B2>=75,IF(C2>=80,“LULUS”,”GAGAL”),“GAGAL”) berguna apabila logical test rumus IF pertama tidak sesuai kriteria. Jika argument ini tidak di isi maka Excel memberikan hasil FALSE seperti gambar: Bagaimana ? Mudah bukan ? FYI, Anda bisa menggunakan banyak sekali kriteria ke dalam Fungsi IF “And” kriteria ini. Yang terpenting, masukkan Fungsi IF selanjutnya pada argument value_if_true fungsi IF sebelumnya. Kemudian jangan lupa mengisi semua value_if_false Fungsi IF yang digunakan jika Anda tidak ingin Excel memberikan hasil FALSE. Selain itu, setiap Fungsi IF yang Anda gunakan, Wajib ditutup (tanda tutup kurung) apabila semua argument yang dibutuhkan sudah diisi. Jika Anda keliru dibagian ini, besar kemungkinan akan terjadi kesalahan pada Rumus IF. #2 Rumus IF Bertingkat dengan “Or” KriteriaNote: “Or” kriteria pada contoh ini juga bukan penggabungan Fungsi IF dengan Fungsi OR. Melainkan menggabungkan 2 atau lebih Fungsi IF untuk pengujian 2 atau lebih Syarat (kriteria) yang tidak berhubungan. Rumus IF Bertingkat Excel dengan “Or” Kriteria merupakan kebalikan dari “And” kriteria. Perbedaannya, “Or” Kriteria tidak memberlakukan syarat dalam satu hubungan. Sementara Syarat pada “And” kriteria berhubungan satu sama lain. Perbedaan lainnya, pada IF bertingkat “And” Kriteria, Fungsi IF kedua dan seterusnya dimasukkan pada argument value_if_true. Sementara pada Rumus IF bertingkat “Or” Kriteria, Fungsi IF kedua dan seterusnya dimasukkan pada argument value_if_false. Jangan bingung… Coba perhatikan aturan penulisan Rumus IF “OR” Kriteria berikut: Tulis Fungsi / Rumus IF “Or” Kriteria: Fungsi IF ke 2 ini menggantikan peran [value_if_false] rumus IF yang pertama. Jadi jika pengujian pada Logical_test1 memberikan hasil true (benar / memenuhi kriteria), maka Excel memberikan hasil dari argument [value_if_true1]. Jika tidak, maka Excel akan melakukan pengujian kembali menggunakan fungsi IF ke 2. Inilah makna dari Or kriteria tersebut. Bagaimana jika Saya menggunakan lebih dari 2 Rumus IF bertingkat “Or” kriteria ? Yaa… Kurang lebih struktur rumus akan seperi ini: Tulis Fungsi / Rumus IF “Or” Kriteria: Setiap Rumus IF mengisi argument [value_if_false] pada Rumus IF sebelumnya. Seperti IF ke 2 menggantikan [value_if_false] dari IF pertama. Begitu juga dengan IF ke 3 menggantikan [value_if_false] dari IF ke 2 dan begitu seterusnya. Struktur ini akan memerintahkan Excel untuk melakukan pengujian dari Rumus IF 1. Jika tidak memenuhi kriteria, maka menggunakan IF ke 2. Jika tidak memenuhi kriteria juga, maka menggunakan IF ke 3. Terakhir, jika tidak memenuhi kriteria juga, maka menggunakan argument [value_if_false3]. Note: Tentunya Anda juga bisa menambahkan IF ke 4 untuk menggantikan argument [value_if_false3] jika dibutuhkan. Dan begitu pula seterusnya jika menambahkan IF “Or” kriteria selanjutnya. Nah, sekarang kita coba masuk ke contoh soal… Contoh Soal Rumus IF Bertingkat “Or” KriteriaRumus IF Bertingkat / bertumpuk / berganda ini bisa Anda jadikan alternatif dari contoh Pertama di awal artikel Panduan ini. Sebelumnya, kita menggunakan Rumus IF berikut: Tulis Fungsi / Rumus IF: Rumus tersebut cenderung menghasilkan kesalahan apabila kolom B berisi data lebih besar dari 100 atau data dengan tipe bukan angka. Saya ulangi kriteria pada contoh tersebut: “Kita akan menentukan mata kuliah mana yang masuk dalam kategori LULUS. Perhatikan syarat yang Saya gunakan:”
Terlihat ada 2 kriteria yang tidak saling berhubungan. Dan syarat pengujian adalah sebuah angka. Disinilah kunci utamanya. Karena kriteria berupa angka, Saya sarankan lakukan pengujian mulai dari angka terkecil hingga terbesar. Dalam contoh ini, mulailah pengujian dari kriteria: Nilai <70 adalah Gagal. Kemudian dilanjutkan dengan nilai berikutnya. Sehingga Rumus IF Bertingkat “Or” Kriteria akan tampak seperri berikut: Apa Makna Fungsi IF “Or” Kriteria ini ?Tulis Rumus / Fungsi: Artinya: Saya jelaskan makna Fungsi tersebut… Sambil Anda memperhatikan Arti fungsi yang Saya tulis di atas. Pertama-tama, Excel akan melakukan pengujian Logical_test =IF(B7<70, kemudian apabila (benar) Nilai pada Cell B7 lebih kecil dari 70, maka Excel memberikan hasil value_if_true pada Fungsi pertama =IF(B7<70,“GAGAL” dan Berhenti melakukan pengujian sampai tahap ini (Fungsi IF kedua diabaikan). Hasil ini bisa Anda lihat pada Row 4 dan 6 (lihat gambar) Namun, apabila nilai pada Cell B7 tidak lebih kecil dari 70 (misal lebih besar atau isi cell tersebut berupa teks dll), maka Excel akan memberikan hasil dari value_if_false (rumus IF pertama). Sementara pada Rumus ini, value_if_false (pada Rumus IF Pertama) diisi dengan Rumus IF kedua =IF(B7<70,”GAGAL”,IF(B7<=100,”LULUS”,”DATA SALAH”. Dengan demikian Excel akan menggunakan Fungsi IF kedua untuk pengujian selanjutnya. Dan Excel melakukan pengujian logical_test (Rumus IF Kedua) seperti biasa. Apabila logical_test benar, maka hasilnya value_if_true =IF(B7<70,”GAGAL”,IF(B7<=100,“LULUS”, Hasil ini bisa Anda lihat pada Row 2, 3, dan 5. Sementara itu, apabila logical test salah, maka hasilnya value_if_false =IF(B7<70,”GAGAL”,IF(B7<=100,”LULUS”,“DATA SALAH” lihat hasilnya pada Row 7 dan 8. Bagaimana ? Mudah bukan ? Yang terpenting….
Apakah Anda ingin meletakkan Fungsi IF kedua pada argument Value_IF_True atau argument Value_IF_False. Itu semua tergantung tujuan Anda. Bahkan Anda juga bisa menggabungkan Fungsi IF Bertingkat “And” kriteria dengan “Or” Kriteria dalam 1 Rumus. Cakupan Fungsi IF ExcelRumus IF Excel sering gagal bila terdapat kesalahan dalam penulisan fungsi nya. Untuk dapat memaksimalkan penggunaannya berikut beberapa hal yang mesti Anda ketahui mengenai fungsi IF pada Excel ini:
Bila konten ini bermanfaat, yuuk share ke sosial media untuk membantu teman lainnya yang membutuhkan. Jika ada pertanyaan mengenai penggunaan rumus IF excel ini, Silahkan coret-coret di kolom komentar.
×
"Hidup ini singkat - bermimpilah yang besar dan wujudkan impianmu di tahun 2022 sebaik- baiknya!" |